Mohon Maaf Lahir Bathin

Menjelang hari raya Idul Fitri, banyak orang mencari kata-kata yang bagus untuk meminta maaf kepada sanak famili. Ada juga yang berpikir praktis, menunggu SMS ucapan Idul Fitri dari teman atau saudara lalu mem-forwardnya. Namun apakah itu makna sejati dari saling bermaaf-maafan dalam hari Lebaran?

Maaf bukanlah tentang kata-kata yang indah atau puitis, meminta maaf adalah mengungkapkan dengan tulus penyesalan dan memohon pengampunan atas kesalahan yang telah dilakukan. Pusatnya adalah pada ketulusan hati (bathin) dan kesediaan seseorang untuk merendahkan hatinya untuk datang kepada orang yang telah kita sakiti baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. 

Kadang lebih mudah untuk memberi maaf daripada meminta maaf. Karena memberi maaf, kita merasa lebih superior, namun saat meminta maaf kita akan merasa lebih inferior. Untuk itulah dibutuhkan kebesaran hati dan kerendahan hati untuk seseorang bisa meminta maaf. Walau sebenarnya kedua-duanya juga membutuhkan kebesaran hati, baik untuk melepaskan pengampunan ataupun meminta maaf. 

Namun saat kita meminta maaf, belum tentu kita langsung dimaafkan. Lalu apakah respon kita? Marah? Jangan! 

Sebagai orang yang meminta maaf kita tidak berhak untuk menuntut orang itu harus memaafkan kita. Itulah adalah hak prerogratifnya (ehem... sok pake bahasa yang susah...). Mungkin ia masih merasa sakit. Bukan berarti juga kita harus menyimpan dendam, sebaliknya tunjukkan perubahan diri kita sehingga ia yakin bahwa diri kita sungguh menyesal. 

Untuk teman, saya juga mengucapkan "Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakannya, dan mohon maaf lahir bathin." 

God Bless You All...